fbpx
Jumat, 29 Maret 2024

Error 404!

Something went wrong

It seems like we've stumbled upon uncharted territory. The path you followed may have led to a dead end, or the page you were seeking has ventured into the great unknown. But fear not, we're here to help you get back on track.

Latest Articles

Viral, mobil patroli polisi dibawa kabur jambret saat hendak diamankan

JAKARTA (Arrahmah.id) – Sebuah video yang memperlihatkan seorang jambret membawa kabur mobil patrol polisi saat hendak diamankan viral di media sosial. Peristiwa itu dikabarkan terjadi di daerah Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat beberapa orang sedang membicarakan terduga pelaku jambret. Disebutkan bahwa pelaku jambret tersebut melarikan diri dengan mobil polisi. Sebelumnya, […]

Sakinah Finance dan ESQ Kemanusiaan Kerjasama Bidang Literasi dan Pemberdayaan Disabilitas

Bogor (SI Online) – Ketua Yayasan Amaliah Keluarga Sakinah Indonesia (YAKSI) Murniati Mukhlisin dan Ketua Umum ESQ Kemanusiaan Bunda Lea Sri Endari Irawan melakukan...

Di Bulan Ramadhan, Dikabulkannya Setiap Doa

JANGAN pernah lupakan dan tinggalkan doa di bulan Ramadhan.“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)BACA JUGA: 5 Waktu Mustajab Doa di Bulan RamadhanTiga waktu terkabulnya doa di bulan Ramadhan:1. Waktu SahurDari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ‘Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.”’(HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758). Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).2. Saat BerpuasaDari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.”(HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’, 6: 273)Foto: Unsplash3. Ketika Berbuka Puasa“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak:(1) Pemimpin yang adil,(2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka,(3) Do’a orang yang terzalimi.”BACA JUGA:  Doa di Bulan Ramadhan(HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa do’a mudah dikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri. []Penyusun: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc حفظه الله | Rumayso

Kritik Film Kiblat, HNW: Kontraproduktif

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menanggapi kontroversi film Kiblat yang belakangan ini menjadi perbincangan ramai.HNW berpandangan, film tersebut mengandung nilai kontraproduktif dan tidak sesuai dengan budaya dan ajaran Islam.Menurut HNW, film Kiblat tidak relevan dan bahkan bertentangan dengan esensi dari makna ‘kiblat’ itu sendiri yang bermakna arah dan kedamaian. Terlebih momentum kemunculan film itu adalah pada bulan Ramadhan, saat umat Islam tengah berkhidmat dalam beribadah.Anggota Komisi VIII dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, pada Ramadhan di mana umat Islam secara umum dihadirkan dalam momentum untuk suka beribadah ke masjid pada malam hari untuk shalat tarawih, qiyamul lail, itikaf, dan sebagainya, tiba-tiba hadir film yang judulnya sangat identik dengan keislaman ‘Kiblat’ tapi menghasilkan visualisasi yang horor.“Itu tentu sangat kontraproduktif dan tidak sesuai judul dengan gambar yang ditampilkan,” kata HNW seperti dilansir situs resmi Fraksi PKS, dikutip Jumat (29/03/2024).Menurutnya, kiblat semestinya menggambarkan tentang suatu hal yang meneduhkan dan menyenangkan, serta menguatkan spiritualitas.Hal itu tidak tercermin sama sekali di film tersebut, yang justru dalam posternya menggambarkan seseorang sedang rukun dengan posisi kayang, ditambah sesosok tak berkepala di dekatnya.“Tentu suatu hal yang tidak sesuai dengan filosofi dari Islam, dan apalagi shalat, apalagi kiblat,” tegasnya.Di samping banyaknya kontra dari publik atau masyarakat umum hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hidayat menyebut pihak pembuat film juga tidak menyampaikan klarifikasi. Sehingga memperkuat pandangan bahwa film tersebut memang tidak produktif.Dia menegaskan, gambaran yang menyeramkan di dalam film mengenai ibadah shalat dan kiblat yang tak sesuai keyakinan itu juga memberi ruang stereotipe Islam. Menurutnya stereotipe yang disematkan pada umat Islam yang masih santer dengan ‘Islam teroris’.“Ketika ada fitnah semacam ini (Islam teroris) dimunculkan, film itu justru akan menggambarkan pembenaran terhadap stereotipe Islam itu. Oleh karenanya harus dikoreksi,” tegasnya.[]

Sapi Merah dan Pembangunan Kuil Ketiga, Persiapan Kedatangan Mesias?

Di puncak bukit di Tepi Barat yang diduduki, lima ekor sapi Angus Merah mengunyah jerami dengan sedih. Di sekitar mereka, sekelompok orang “Israel” berjaga dengan penuh antisipasi. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, sapi-sapi ini bisa menjadi pertanda akhir dunia seperti yang kita tahu. Menurut tradisi Yahudi, abu sapi betina yang berwarna merah sempurna diperlukan untuk ritual […]

ICMI Bersyukur DK PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

JAKARTA–Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyambut gembira atas resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Senin (25/3/2024) yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, Palestina, paska lebih dari lima bulan perang.“Memang benar, sejak meletusnya peperangan di Gaza, ini merupakan kali pertama DK PBB mengeluarkan resolusi yang berisi seruan untuk melakukan gencatan senjata. Dan ini adalah pertama kalinya Dewan Keamanan PBB dapat mengesahkan resolusi yang berisi kalimat ceasefire, immediate ceasefire during Ramadan,” ujar Direktur Eksekutif ICMI, Andi Irman, Rabu (27/3/24) di Jakarta.BACA JUGA: Pejabat Qatar: Perundingan Gencatan Senjata antara Gaza dan Israel Terus Berlangsung di Tingkat TeknisMenurut Andi Irman, resolusi ini sangat diperlukan karena menggarisbawahi pentingnya akses bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza yang selama ini sangat terhambat sehingga dampaknya adalah krisis kemanusiaan menjadi semakin buruk.Dirinya berharap agar resolusi gencatan senjata tersebut dapat segera diimplementasikan di Gaza.“Harapan kita adalah dengan adanya resolusi ini, maka kita harapkan implementasinya dapat segera dijalankan. Bila diperlukan, semua pimpinan negara muslim termasuk Pemerintah Indonesia seharusnya bisa menyiapkan pasukan perdamaian untuk mengawal agar gencatan senjata itu berlangsung baik dan akses bantuan kemanusiaan dapat segera diterima warga Gaza,” kata Andi.BACA JUGA:  Korban Tewas Akibat Serangan Penjajah Israel di Gaza Capai 32.070 OrangSikap ICMI sendiri menurut Andi sudah jelas, sesuai hasil rekomendasi Silaknas ICMI di Makassar pada 2023 adalah selalu mendukung perjuangan Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya. “Namun tentu saja, kita lebih cenderung mengedepankan solusi damai yang tidak merugikan,” pungkas Andi.Dirinya memastikan, ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara. []REPORTER: RHIO

Perang Setahun Redupkan Perayaan Ramadhan di Sudan

KHARTOUM (Arrahmah.id) – Perayaan bulan suci Ramadhan tidak lagi meriah di Sudan tahun ini, dengan jutaan orang mengungsi dari rumah mereka dan berjuang melawan kelaparan ketika perang antara tentara dan paramiliter mendekati angka satu tahun, Reuters melaporkan. “Semua yang biasa kami lakukan, cara kami makan, minum, bertemu orang-orang di bulan Ramadhan, semua itu tidak lagi tersedia,” […]

Dakwah di Timor Leste: “Ustadz Pergi, Siapa Lagi yang Mengajari Kami Islam?” [1]

Hidayatullah.com– Pada Ramadhan 1445 H, kami diutus untuk berangkat ke Timor Leste pada Jumat (15/3/2024) dalam rangka berdakwah. Ini bagian dari Program South East Asia (SEA) Loves al-Quran yang diinisiasi Departemen Hubungan Antarbangsa Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah. Perjalanan yang cukup menyita waktu dan tidak sedikit dana. Terbang dari Kota Beriman, Balikpapan, Kalimantan Timur, menuju Surabaya (Jawa Timur), lanjut ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Saya tak sendirian. Ada Ustadz Fathun Qorib putra Allahyarham Pendiri Hidayatullah KH Abdullah Said, Ustadz Willy, dan Ustadz Mir Fahry dari Solo. Kami berempat mendarat di Kupang pukul 19.30 waktu setempat, lalu bermalam di salah satu sekolah Rumah Qur’an Hidayatullah Kupang sekaligus santap sahur. Kemudian melanjutkan perjalanan darat menuju Dili, Timor Leste, kurang lebih 12 jam lamanya. Tepat pukul 06.30 pagi kami meninggalkan Kupang, memulai perjalanan bersama para penumpang bus Bagong, demikian namanya. Cuaca yang cukup panas menemani perjalanan keluar negeri yang dulunya masuk wilayah Republik Indonesia itu. Sang supir sempat memberhentikan kendaraannya untuk santap siang di salah satu warung makan masakan khas Padang. Sementara kami pribadi turun untuk mandi dan bersih-bersih diri persiapan shalat zuhur jamak ashar. Karena saat itu belum waktu shalat, kami memilih untuk nantinya shalat sambil duduk di dalam bus saja. Hamparan pohon jagung dan banyaknya hewan berkaki empat (sapi, kambing, anjing, dan sesekali babi) menjadi pemandangan di kanan kiri kami. Seakan tak terasa, pada sore hari bus tiba di perbatasan RI – Timor Leste untuk cek berkas dan lain-lain. Kami sempat tertahan karena alasan paspor baru, tapi hal itu tidak membuat kami patah semangat untuk memasuki Timor Leste, negeri yang dulunya Islam pernah tumbuh subur di sini. Sekitar pukul 19 waktu setempat, kami sampai kota di Dili, tepatnya di sekitaran Plaza Timor sebagai tempat pemberhentian akhir bus. Alhamdulillah. Perjalanan selanjutnya, kami meminta supir taksi untuk mengantarkan kami ke Masjid Agung An Nur. Upahnya USD 10. “Muaach! Assalamualaikum, Ustadz!” Butuh waktu dua hari bagi kami untuk persiapan, beristirahat sekaligus memulihkan kondisi fisik dan psikis usai perjalanan dari Kalimantan ke Timor Leste. Kemudian kami membagi tugas dakwah ke titik-titik yang telah ditentukan. Tercatat ada 6 wilayah di Timor Leste yang menjadi basis Muslim (para muallaf), yaitu Dili, Baucau, Lospalos, Viqueque, Maliana, dan Same. Saya dan Ustadz Mir Fahry ke Viqueque, Ustadz Fathun menuju Same, dan Ustadz Willy tetap di Dili untuk pembinaan muallaf di Masjid Agung Dili An Nur. Dari Dili menuju Viqueque, saya menumpang bus umum milik pengusaha lokal. Di dalam bus, kami berbaur dengan penumpang lain. Bukan hanya manusia, tapi juga hewan ternak, kasur, lemari, bahkan kayu bakar dinaikkan ke mobil. Perjalan Dili – Viqueque memakan waktu kurang lebih 11 jam lamanya. Tujuan kami Masjid Nurul Huda. Berkat petolongan Allah, kami sampai di Viqueque dengan selamat dan aman. Perjalanan yang cukup melelahkan. Bus kami sempat menyeberangi sungai karena jalan yang biasa dilalui tertimbun longsor. Lelah kami terobati setelah bertemu dengan kaum Muslim di Masjid Nurul Huda, Viqueque. Masjid itu sekaligus tempat penampungan anak yatim piatu atau anak-anak yang dititip orang tuanya.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Para mualaf kecil ini ditampung pihak pengelola dalam bangunan sederhana dan sangat ala kadarnya. Tidak sedikit orang tua mereka masih beragama Katolik atau Protestan. Anak-anak itu berlari menyapa dan menghampiri kami dengan salam. Seorang di antaranya mengecup punggung tangan kami sembari berkata, “Muaach! Assalamualaikum, Ustadz!” Puluhan anak yang lain berdatangan dan melakukan hal yang sama.* (BERSAMBUNG/Imam Muhammad/Kadep Dakwah dan Pembinaan Anggota Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah)